Ketika pecudang mengunjungi berandamu
ia tidak punya kata yang tepat membingkai pertanyaan dari pertanyaan
jawaban lahir dari kegagapannya
pecudang hanyalah pecudang
tidak tau jawaban
yang ada hanya menertawakan kekonyolan dirinya
bersembunyi di balik kata orang lain
pikirnya ia benar
tapi
ia tidak sadar
bahwa
Ia sedang Mabuk....
read more
Setiap orang diberikan pilihan, menjadi benar, salah atau abu-abu, Ya atau tidak, atau ragu-ragu.
Ciri seorang pecudang adalah tidak mau merasa terusik karna kehadiran orang lain yang lebih berprestasi.
Ciri seorang pecudang adalah sikap seniorisitas yang dangkal
Ciri seorang pecudang adalah terus memelihara rasa nyamanya
ciri seorang pecudang adalah tidak mencari kebenaran di luar buku baru
Seorang pecudang akan mencari kesalahan teknis untuk menampik pemahamannya yang salah atas sebuah strategi
hal kecil dibesarkan
hal teknis menggantikan strategi
ia akan berkutat dengan data dangkalnya
ia akan "ngotot" dengan pemahaman Proses tanpa roh
ia akan memaksakan diri agar orang lain membutuhkan dia
Pecudang akan berusaha mencari jawaban-jawaban untuk menjatuhkan orang lain
sepenggal data akan dia kembangkan untuk memaksakan gagasananya
Pecudang tidak mengenal kata menang, karna baginya kemenangan hanyalah " Rasa Kepuasan Ego"
karna kemenangan adalah Proses Transformatif
dari pemahaman yang melewati ruang batas hukum, menatap dan melihat sesuatu yang indah di balik aturan
Kemenangan adalah buah dari Proses membahasakan secarik kertas bermaterai menjadi jiwa tergugah untuk kemanusiaan,
melewati tapal batas kekinian untuk membahasakan jeritan, realita yang tak terucap meski jelas terlihat
Pecudang hanya menjadi robot di balik meja
Pecudang hanya menjadi manager dengan otot
Pecudang hanyak kasir dengan tumpukan rumusan akuntan
Hidup itu pilihan...
berdampingan dengan masyarakat membutuhkan anda memiliki jiwa Visioner
menjadi pecudang silahkan kurungkan diri anda dalam jiwa kesempitanmu...
Berandaku tidak menyediakan kursi untuk tamu pecudang yang duduk berlama
tapi jika kau bacakan buku ini
tentang Cinta di Balik Tapal Batas
akan kusuguhkan secangkir teh hangat dan singkong rebus....
.............................. .............
dari sepenggal catatan yang belum selesai tertulis
uran oncu
ia tidak punya kata yang tepat membingkai pertanyaan dari pertanyaan
jawaban lahir dari kegagapannya
pecudang hanyalah pecudang
tidak tau jawaban
yang ada hanya menertawakan kekonyolan dirinya
bersembunyi di balik kata orang lain
pikirnya ia benar
tapi
ia tidak sadar
bahwa
Ia sedang Mabuk....
read more
Setiap orang diberikan pilihan, menjadi benar, salah atau abu-abu, Ya atau tidak, atau ragu-ragu.
Ciri seorang pecudang adalah tidak mau merasa terusik karna kehadiran orang lain yang lebih berprestasi.
Ciri seorang pecudang adalah sikap seniorisitas yang dangkal
Ciri seorang pecudang adalah terus memelihara rasa nyamanya
ciri seorang pecudang adalah tidak mencari kebenaran di luar buku baru
Seorang pecudang akan mencari kesalahan teknis untuk menampik pemahamannya yang salah atas sebuah strategi
hal kecil dibesarkan
hal teknis menggantikan strategi
ia akan berkutat dengan data dangkalnya
ia akan "ngotot" dengan pemahaman Proses tanpa roh
ia akan memaksakan diri agar orang lain membutuhkan dia
Pecudang akan berusaha mencari jawaban-jawaban untuk menjatuhkan orang lain
sepenggal data akan dia kembangkan untuk memaksakan gagasananya
Pecudang tidak mengenal kata menang, karna baginya kemenangan hanyalah " Rasa Kepuasan Ego"
karna kemenangan adalah Proses Transformatif
dari pemahaman yang melewati ruang batas hukum, menatap dan melihat sesuatu yang indah di balik aturan
Kemenangan adalah buah dari Proses membahasakan secarik kertas bermaterai menjadi jiwa tergugah untuk kemanusiaan,
melewati tapal batas kekinian untuk membahasakan jeritan, realita yang tak terucap meski jelas terlihat
Pecudang hanya menjadi robot di balik meja
Pecudang hanya menjadi manager dengan otot
Pecudang hanyak kasir dengan tumpukan rumusan akuntan
Hidup itu pilihan...
berdampingan dengan masyarakat membutuhkan anda memiliki jiwa Visioner
menjadi pecudang silahkan kurungkan diri anda dalam jiwa kesempitanmu...
Berandaku tidak menyediakan kursi untuk tamu pecudang yang duduk berlama
tapi jika kau bacakan buku ini
tentang Cinta di Balik Tapal Batas
akan kusuguhkan secangkir teh hangat dan singkong rebus....
..............................
dari sepenggal catatan yang belum selesai tertulis
uran oncu
No comments:
Post a Comment