Saturday 8 June 2013

PECUDANG

Ketika pecudang mengunjungi berandamu
ia tidak punya kata yang tepat membingkai pertanyaan dari pertanyaan
jawaban lahir dari kegagapannya
pecudang hanyalah pecudang
tidak tau jawaban
yang ada hanya menertawakan kekonyolan dirinya
bersembunyi di balik kata orang lain
pikirnya ia benar
tapi
ia tidak sadar
bahwa
Ia sedang Mabuk....

read more



Setiap orang diberikan pilihan, menjadi benar, salah atau abu-abu, Ya atau tidak, atau ragu-ragu.

Ciri seorang pecudang adalah tidak mau merasa terusik karna kehadiran orang lain yang lebih berprestasi.
Ciri seorang pecudang adalah sikap seniorisitas yang dangkal
Ciri seorang pecudang adalah terus memelihara rasa nyamanya
ciri seorang pecudang adalah tidak mencari kebenaran di luar buku baru


Seorang pecudang akan mencari kesalahan teknis untuk menampik pemahamannya yang salah  atas sebuah strategi 
hal kecil dibesarkan
hal teknis menggantikan strategi
ia akan berkutat dengan data dangkalnya
ia akan "ngotot" dengan pemahaman Proses tanpa roh
ia akan memaksakan diri agar orang lain membutuhkan dia

Pecudang akan berusaha mencari jawaban-jawaban untuk menjatuhkan orang lain
sepenggal data akan dia kembangkan untuk memaksakan gagasananya

Pecudang tidak mengenal kata menang, karna baginya kemenangan hanyalah " Rasa Kepuasan Ego"

karna kemenangan adalah Proses Transformatif 
dari pemahaman yang melewati ruang batas hukum, menatap dan melihat sesuatu yang indah di balik aturan

Kemenangan adalah buah dari Proses membahasakan secarik kertas bermaterai menjadi jiwa tergugah untuk kemanusiaan, 
melewati tapal batas kekinian untuk membahasakan jeritan, realita yang tak terucap meski jelas terlihat

Pecudang hanya menjadi robot di balik meja
Pecudang hanya menjadi manager dengan otot
Pecudang hanyak kasir dengan tumpukan rumusan akuntan


Hidup itu pilihan...
berdampingan dengan masyarakat membutuhkan anda memiliki jiwa Visioner
menjadi pecudang silahkan kurungkan diri anda dalam jiwa kesempitanmu...


Berandaku tidak menyediakan kursi untuk tamu pecudang yang duduk berlama
tapi jika kau bacakan buku ini
tentang Cinta di Balik Tapal Batas

akan kusuguhkan secangkir teh hangat dan singkong rebus....




...........................................

dari sepenggal catatan yang belum selesai tertulis 



uran oncu


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...