Wednesday 29 May 2013

MENGINTIP PASAR MALAM DI PENJARINGAN

MENGINTIP PASAR MALAM DI PENJARINGAN





Bicara pasar malam, sudah biasa dan menjadi agenda wajib warga untuk mengurangi isi dompet. Kehadiran pasar malam membantu pertumbuhan ekonomi, menggerakan roda ekomomi. Hadirnya membantu putaran roda semakin cepat. Suasana pasar malam umumnya dikuasi dengan jualan pakaian, sepatu. Para pembeli sibuk mencari dan mecoba ukuran baju, celana, sepatu, sendal dan penjual setia melipat dan merapihkan kembali jualan yang diobarak-abrik. Cape ya syukur kalau si pengobarak-abrik beli dagangan kalau tidak " cape de...." tapi tetap dilayani dengan senyum.

Suasana Pasar malam di Penjaringan  Selasa 28 Mei 2013  berubah wajah. Suara tawaran pembeli dan penjual tenggelam di tengah suara musik dan tepukan tangan. Bukan acara " dangdutan" dengan goyangan yang ngebor tetapi liukan tubuh anak-anak saat membawakan tarian daerah. dan di pinggir arena pementasan ibu-ibu dengan dandanan batik menawarkan aneka produk; Bakso Ikan, Snack, Siomay, aneka minuman dan handycraft yang terbuat dari daur ulang kertas-kertas seperti bungkusan kopi.

Mereka adalah team Bazzar dari PKK Kelurahan Penjaringan, bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia. Team Bazzar ini mencoba mengangkat produk-produk lokal agar semakin dikenal masyarakat .Upaya mensosialisasikan produk-produk lokal ini dikemas dengan kegiatan pementasan malam hiburan sepeti Tarian, Marawis, Komedi peragaan busana, Marawis. 

Tema Bazzar :

 
Menurut pengakuan ibu-ibu PKK, Bu Nur, Istri dari Ketua RW 16 Penjaringan, ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh PKK. Sebelumnya PKK terlibat dalam kegiatan Bazzar yang dilakukan di tingkat kecamata dan walikota namun itu hanya utusan dari beberapa RW saja tetapi malam ini semua PKK tingkat unit RW bersatu mewujudkan Bazzar PKK Kelurahan Penjaringan.

Produk unggulan yang dijual dalam kegiatan ini adalah Bakso Ikan. Produk Bakso Ikan ini diproduksi oleh PKK RW 04 Kamal Muara yang dilatih oleh Akademi Pariwisata Indonesia. Mengusung spirit produk Lokal, Bakso Ikan yang diproduksi adalah Bakso Ikan tanpa Zat Pengawet, tanpa Zat Pengembang. Bakso yang sehat dan bergizi bagi anak-anak. 
Sebagai dampigan Wahana Visi Indonesia, PKK Kelurahan Penjaringan dan Kamal Muara membangun  relasi ekonomi dengan mengusung konsep  " Value Chain" . Artinya, PKK Kelurahan Kamal Muara fokus dan berorientasi pada produksi Bakso Ikan yang sehat dan PKK Kelurahan Penjaringan (Team Bazzar) fokus pada marketing.. Bisa baca di http://bolyuran.blogspot.com/2013/04/harapan-itu-perlahan-berwujud.html.

Acara Bazzar malam ini juga diisi dengan atraksi dari para mahasiswa Akpindo yang merupakan mitra Wahana Visi Indoensia dalam pengembangan produk makanan berbasis hasil laut. Momen ini sekaligus ajang promosi Akpindo ke Warga Penjaringan yang belum terlalu mengenal tentang Akpindo.



Fot Atraksi Akpindo :







Daur Ulang :

konsep Bazzar ini juga mengakat tema Lingkungan Hidup.  Melalui pameran Handycraft dari daur ulang kertas kantong kopi PKK mencoba mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Rencan ke depan, kantong untuk mengisi hasil pembelian tidak lagi dari kantong plastik tetapi dari Tas hasil daur ulang. Diharpkan warga ketika datang mengunjung kegiatan Bazzar atau ke pasar membawa dengan tas-tas dari daur ulang sebagai kantong untuk mengisi barang-barang belanjaan.





Testimoni :

"Saya merasa puas karna kita bisa memulai kegiatan ini. Anak-anak sangat senang karna mendapat tempat dan waktu untuk mempertunjukan kreativiatas dan bakat mereka dan ibu-ibu PKK memiliki pengalaman bagaiman mengelola sebuah kegiatan Bazzar yang menarik " tutur Bu Rina, kader PKK RW 15 Penjaringan.



"Saya sangat senang karna melalui kegiatan ini semua PKK RW bersatu dan kita bisa berjuang bersama mewujudkan produk-produk lokal, khususnya masyarakat semakin mencintai dan mau memakai produk daur ulang" Bu Nani RW 13 Penjaringan 

"wahhhh, cape pak tapi melihat acara ini berjalan lancar dan anak-anak bisa tampil dengan baik, rasa cape itu hilang, Bu Wanti RW 11 Penjaringan

"Bakso Ikan sudah semakin dikenal dan banyak orang suka soalnya sehat, rasanya enak. Jualan bakso ikan tidak harus menungguh bazzar saja tetapi harus rutin. Kalau ada ibu-ibu yang mau jualan kita PKK siap fasilitasi. Artinya Grobak Bakso Ikan dari Wahana Visi Indonesia ini akan dipakai untuk jualan dan modalnya kita PKK yang siapkan., Bu Yulis, Penjual Bakso Ikan, PKK RW 10 Penjaringan

Yadi Suryadi, Katar sekaligus Pengurus RW 13 Penjaringan "dengan kegiatan ini kita bisa tahu apa saja kekuarangan kita. Dengan pengalaman ini, team ini diharapkan semakin berkembang dan menjadi wadah yang tepat bagi marketingnya produk-produk lokal dan melalui kegiatan ini juga kepercayaan diri anak-anak semakin berkembang"

Foto Gerobak Bakso Ikan





Kelompok Teater, acara Peragaan Busana pendemo....

Kelas Marawis RW 11 Penjaringan




"Langkah kecil telah dimulai
Kesuksesan adalah keteguhan untuk terus melangkah
mereka tersenyum
lepas bebas, tawa gembira mereka 
lukiskan indahnya hidup

mulai dari sini, 
mulai tapak ini
mulai lembaran ini
mulai kisah ini
di lembaran ini, kita kisahkan 
tentang Indahnya Hidup....




Salam        

Uran Oncu

Monday 27 May 2013

kenny rogers - lucille

Saturday 25 May 2013

SETUJU SBY TERIMA PENGHARGAAN?


www.kompasiana.com/uran



sepenggal monolog imajinatif atas Komentar pada pembaca di Kompas Online 

Di Kolom komentar Kompas Online dengan Judul ” Presiden Tetap Ke AS untuk Terima Penghargaan” seorang kometar dengan akun Jaya Abadi mengatakan“ Mumpung masih dpt penghargaan, soalnya kalau dari dalam negeri dapatnya hujatan melulu.”
Bagi saya menarik komentar ini dan saya sepakat. Ini seperti balas dendamnya SBY.  Sekedar Imajinasi

” Wahai Rakayat Indonesia, saya memang Presiden anda tetapi saya tidak urus kesejahteraan Anda. Soalnya kalian tuh selalu menjelekan saya. Kasihan  tuh kalian, meskipun kalian tetap menggongong saya tetap pergi terima penghargaan”.
Aku lain miftah mengatakan “ bukannya ke papua, melihat keluarga korban musibah freeport malah citra…hilang jati diri pemimpin yg punya sense of social”
ya ialah ngapain saya repot-repot urus papua, kalian tuh biar aja tetap begitu. Kalau ada kasus menyakut pusat maka pengalihan ke kalian….\

Akun Motivator Motivator mengatakan “Presiden RI ini senangnya TERIMA PENGHARGAAN sana sini, buat album CD, ngurusin partainya sendiri, dan menghimbau terus… ngga ada perencanaan strategis yang jelas… krn yang dijalankan ikuti gelombang “Jaga Image” saja.
Keberhasilan saya pimpin negeri ini adalah :

1. Memecahan rekor dalam pengumpulan penghargaan. Sehingga kalau masa pasca saya tidak jadi Presiden, penghargaan ini yang akan menemani saya.

2. Saya buat album untuk menghibur kalian yang hidupnya susaaaaaaaaaaaaaa muluuuuuuuuuuu. Semoga dengan mendengar syair lagu saya kalian tuh jadi kenyang cepat ngantuk dan bobo, lupa protes saya.

3. Urus Partai.
ohhhh ini wajib, no SATU, soal kepentingan rakyat, hahahahahaha, sabar ya. Apalagi kalau soal Pliralisme…. ahhhh biarin itu tugas Presiden berikutnya.
ahhhhh, mata sudah ngatuk  setelah noton bola, Biar Dortmund kalah tetapi mereka bisa mempertunjukan permainan yang indah. Dan SBY Presiden kami mempertunjukan “Kesemuhan Pluralisme”….

Setuju SBY terima Penghargaan, tanyaku pada kucing yang betengger di pagar….
Meonggggggggggg sambil mengibas ekornya…..

YANG BUTA ITU SBY DAN KRONINYA


Lima hari lagi SBY akan tersenyum saat menerima penghargaan sebagai World Statesman Award dari ACF Ia tersenyum karna keberhasilannya dalam " MENGHACURKAN PLURALISME, IA TERSENYUM KARNA NILAI PANCASILA PERSATUAN INDONESIA " diobrak-abrik demi kepnetingan Pencitraannya...
SBY didukung oleh para kroninya tetap tersenyum di atas penderitaan dan tangisan dari korban kekerasan atas nama Agama.


Statemen Mahfud MD  "Penghargaan SBY Tidak Sesuai Fakta Lapangan" menegaskan kembali bahwa suara Romo Franz didukung oleh banyak tokoh masyarakat. Hal ini sekaligus untuk memojokan Dipo alam atas pernyataan bahwa "mata romo Magnis Dangkal"

Romo Franz seorang Guru Besar Filsafat tidak mungkin matanya buta apalagi mata batinnya, mata pencerahan dari sosok Filsuf yang selalu mencari kebenaran. Mengatakan bahwa Romo Franz dangkal dalam melihat kenyataan justru menunjukkan kedangkalan pemahaman orang-orang dekat SBY dalam menyikapi polemik seputar penghargaan bagi SBY.

Romo menyampaikan keberatannya atas pemberian penghargaan ini atas dasar fakta sedangkan Dipo  dan para kroni SBY melakukan pembelaan berdasarkan apa saja pendapat SBY atas peristiwa perendahaan Pluralisme sebagaimana pernyataanya  yang dimuat di kompas online "tu tidak benar. Saya punya buktinya, baik di sidang kabinet maupun hasil sidang kabinet. Pidatonya ada. Jadi tidak mungkin kalau dibilang Presiden tidak memberi perhatian terhadap minoritas," kata Dipo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Argumen yang digunakan adalah isi pidato SBY bukan tindakan SBY yang turun langsung ke wilayah, mengunjungi korban kekerasan. Kalau soal himbauan lewat pidato, seorang anak TKK kalau disuruh berpidato pun bisa menyampaikan himbauan ini. Kehadiran SBY di tengah warga yang mengalami penindasan menegaskan bahwa Negara ada di samping warganya dan bahwa Negara tidak mentoleransi kekerasan. Dengan ini maka para pelaku kekerasan sadar bahwa tidak ada tempat kompromi bagi kekerasan atas nama agama di Negara Indonesia.

Dipo Alam lupa bahwa Negara Indonesia ini lahir dan dibangun atas semangat Pluralisme, Dipo Alam lupa bahwa peran agama lain pun sangat kuat bersama warga negara Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Dipol Alam dengan pandangan radikalnya yang sempit mencoba membelokan arus penolakan penerimaan penghargaan ini dengan Isu SARA.

Upaya pembelokan isu ini dengan melemparkan isu SARA menunjukan pihak Istana sedang panik, galau dan gagap dalam menjawab petisi penolakan penghargaan ini. Ini bisa dikatakan Konspirasi SARA di mana penguasa mencoba mengadu domba warga sehingga warga sibuk bertikai dan ia SBY terus melenggang menerima penghargaan ini.

Kegalauan SBY dan Kroninya karna kepentingan mereka terusik, rasa aman mereka diganggu, citranya dicoret-coret, keharuman namanya di awal pemilihan pertama Presiden telah berubah, berbauh busuk. Ini berbeda dengan kegalauan seorang Filsuf dalam diri dan diwakili oleh Romo Frans, kegalauan karna nilai-nilai kemerdekaan direndahkan, martabat manusia diinjak, spirit pluralisme dicabik-cabik, tangisan anak-anak karna kehilangan ayah/ibunya menjadi nyanyian tarian bagi pengusaha....

apakah kegalauan Romo Frans demi martabat manusia ini dikatakan dangkal?

JAWABAN TIDAK, YANG BUTA ADALAH SBY DAN KRONINYA...

dari Suara Jalanan, pejuang Pluralisme...







KATA RINDU

********* **** ** *







 tuliskan kata rindu saat rindu itu hadir, 
 tataplah dan bacalah sekali lagi
 lagi dan sekali lagi pelan, 
penuh lembut rasakan ia ada 
karna di sana ia pun merindukanmu 
 saat engkau pergi meninggalkan serpihan kisah, 
secarik kisah di buku ini 
 ia terus merindukanmu, 
 menyusuri kata-katamu di awal hari 
 di saat penat ia membaca lagi
 tiada henti dia membaca
 ia melukiskan namamu 
 dipahat waktu agar cinta itu 
tetap ada meski 
engkau telah pergi 
 sekali lagi ia membaca kata rindu ini…. 



 dari catatan harian anak petani… untukmu ……… 



 Uran Oncu

Friday 24 May 2013

layu sebelum berkembang

STEFEN ROSE GROUP - PASRAH MELANGKAH - DOLO-DOLO

Wednesday 22 May 2013

Ketika Demokrat Membuka Pintu bagi Jokowi

Kompas Online menurunkan berita tentang PD yang membuka pintu bagi Jokowi.http://nasional.kompas.com/read/2013/05/22/22315921/Demokrat.Buka.Pintu.Jokowi.dan.Gita.Wirjawan.Ikut.Konvensi Mengutip peryataan Ramadhan Pohan “Dari wajahnya, penampilkan Jokowi itu terkesan tidak akan menyakiti rakyat,” menjadi menarik ketika dibandingkan dengan pernyataan politisi PD Ruhut Sitompul sebelumnya yang sangat merendahkan martaba Jokowi bahwa tidak cocok tukang mebel jadi Presiden. Pernyataan dua poltisi PD ini menunjukkan bahwa di PD para poltisi PD tidak tahu atau gagap dalam melakukan komunikasi Politik. Ruhut menyerang Jokowi bahwa tidak layak dengan sekian alasan yang sangat dangkal sedangkan Ramadhan Pohan mengatakan sebaliknya. Komunikasi Politik yang disajikan oleh PD ke publik menegaskan bahwa galaunya PD dalam mencari calon pengganti SBY yang ” Berhasil” membangun pencitraan diri. Bahwa upaya membuka pintu bagi calon dari luar partai sebenarnya sebagai strategi saja untuk menawarkan nilai jual menghadapi pemilu legislatif 2014. Dengan mengangkat para tokoh yang bersih, mampu seperti Mahfud MD, Gita, Dahlan dan Jokowi PD berharap publik kembali menaruh harapan perubahaan melalui PD. PD berharap para tokoh bersih ini mampu mencuci dosa-dosa PD, mampu menempatkan kembali PD sebaga partai yang dipercaya oleh rakyat di tengah tergerusnya kepercayaan itu. Bagaimana pun ketika si calon yang diusung oleh PD, akan memperjuangkan kepentingan PD sebagaimana selama ini diperankan oleh SBY, kemungkinan-kemungkinan deal poltik akan mewarnai PD yang terkenal dengan Kasus Korupsi. Berkaitan dengan deal Politik Mahfud MD dengan tegas mengatakan bahwa jika ada partai poltik yang mencalonkan dia, beliau tidak mau disandera oleh kepentingan partai. Pertanyaan, apakah PD mau mencalonkan seseorang tanpa ada deal dengan si calon tersebut jika kita merujuk kiprah PD selama ini? Upaya meredam Gejolak Negatif PD Pernyataan Ramadhan Pohan ini sekaligus mungkin sebagai penegasan ke Publik bahwa apa yang disampaikan oleh Ruhut dan politisi PD lainnya yang suka menyerang Jokowi, bahwa para politisi ini tidak mewakili kebijakan PD. Komunikasi yang coba dibangun adalah mendukung Jokowi sebagai sosok yang tepat. Bagi saya ini sebagai upaya meredam cacian publik atas PD yang begitu latah dalam berkomunikasi, yang begitu cepat menyerang Jokowi seperti Latahnya Komnas HAM berdasarkan kepentingan partai,data yang tidak valid dan analisa yang dangkal serta tidak komprehensif. Dengan menyampaikan proses Konvesi PD yang terbukan bagi pihak eksternal PD hendak berupaya memperbaiki citranya apalagi dengan menyertakan nama Jokowi. Bagi penulis, PD sudah tahu bahwa menggandeng Jokowi masuk ke PD tidak mungkin seperti mimpi Real Madrid mendapatkan Messi dari Barca. Yang jelas PDI P tidak mungkin melakukan blunder politik dan Jokowi pun tidak akan mudah masuk dalam permainan kotor PD. Apakah Jokowi mau? PD boleh membuka pintu bagi Jokowi, tapi apakah Jokowi mau? Jawaban sudah tergambar jelas dalam sejumlah pernyataan Jokowi selama ini bahwa dia fokus membenahi Jakarta, meletakkan dasar pelayanan yang baik. Ketika Demokrat mengatakan membuka pintu bagi Jokowi, pada saat yang sama publik pun menertawai PD atas kegagapan mereka dalam membina dan menyiapkan kadernya menggantikan SBY, Presiden yang Berhasil merusak Pluralisme dan keagungan Kebinekaan Indonesia. Jangan mudah percaya pada PD partai yang “akan hancur di pemuli 2014 ini”

Sunday 19 May 2013

Bawalah Daku Ke Sion

JOKOWI, TUKANG MEBEL PENERUS SOEKARNO JADI RI 1 DI TAHUN 2019

JOKOWI, TUKANG MEBEL PENERUS SOEKARNO JADI RI 1 DI TAHUN 2019 ******************************************************************************************************** ********************************************************* Tulisan ini untuk menanggapi komentar Si Ruhut di yang dimuat di Kompas Online, http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/19/10435242/Ruhut.Tak.Pantas.Tukang.Mebel.Jadi.Presiden. terhadap pernyataan Ruhut ini, pengamat Politik Gun Gun Heryanto mengatakan bahwa itu hanya psywar Ruhut. Kenapa tukang Mebel tidak Bisa Jadi RI 1? Ruhut dan partai Demokrat sekali lagi menunjukkan ke publik tentang kegagapan mereka dalam berkomunikasi politik. Mereka mencoba membelokan arus informasi, hasil survey dengan statemen-statemen murahan, bernada picisan, dan pepesan kosong. Ruhut mencoba membangun logika kegagal Jokowi bahwa : Jalan Makin Macet. Jakarta sudah rusak dan amburadul sejak jamannya Sutiyoso dan Si Foke yang didukung oleh PD. Katanya Foke itu Ahli. Slogan kampanye “ Serahkan Jakarta pada Ahlinya” ya, benar Jakarta di tangan ahli perusak. Jokowi Ahok bukanlah dewa yang hanya sekali bersabda maka akan terjadi. Kenyataan Jakarta macet kenyataan tapi bukan menjadi alasan utama untuk mengatakan Jokowi Ahok gagal. Publik tidak butah dan tidak tuli melihat dan mendengar progress pembangunan di Jakarta yang berfokus pada nilai-nilai budaya, pada masalah real dan berorientasi pada solusi cepat dengan melibatkan masyarakat serta pendekatan kemanusiaan? Pada masa si Foke, pendekatan terhadap makam Mba Priok dengan cara kekerasan. Banyak Korban. Apakah ini tidak disebut kegagalan dan PD sebagai pengusung Foke harus malu? Jokowi Ahok melakukan pendekatan komunikasi Dialog dengan warga. Program revitalisasi Pasar Tradisional, penataan PKL semuanya diawali dengan kunjungan langsung, alias blusukan untuk mengetahui kondisi real. Mana Foke perna masuk dalam gorong-gorong untuk melihat kondisi nyata?TIDAK PERNAH. Jika pendekatan melalui blusukan dikatakan pencitraan maka, si Ruhut perlu kembali ke Sekolah Dasar. Jokowi tidak mencari media tetapi media yang terus meliputi tentang Jokowi bukan karna kebusukan seperti di PD tetapi karna media tahu bahwa ada sesuatu yang berharga, ada sesuatu yang Indah dari Jokowi Ahok dan berharap yang baik, indah ini tidak hanya milik Jakarta saja tetapi milik warga Nusantara ini. Jokowi tidak dicalonkan PDI P? PDIP tidak mungkin latah seperti PD ketika melakukan komunikasi politik ke Publik, jika dibandingkan dengan PD. Ketika kasus Hambalang, Nasarudin semua politisi Demokrat berbicara ke public tanpa ada control. Akhirnya menjadi bahan tertawaan public ketika melihat para politisi PD saling menyerang, saling membantah. Hasil survey menunjukkan elektabilitas Jokowi lebih unggul dari kandidat lain menjadi bahan untuk refleksi PDI P untuk terus menata langkah, mempersiapkan figure yang mampu untuk memimpin bangsa ini. Sebagai bahan refleksi artinya ia menjadi bagian strategi yang tidak mudah/ latah diucapkan ke Publik. Contoh sederhana, dengan melibatkan Jokowi dalam kampanye calon Gubernur di daerah lain, PDIP secara tidak langsung melakukan komunikasi politik ke masyarakat bahwa “ ini loh calon Presiden anda di tahun 2019”. Masyarakat tidak hanya melihat dan mendengar suara Jokowi di media Online dn cetak tetapi bersentuhan langsung, foto bersama. Untuk pemilu 2014, saya percaya PDI P tidak akah gegabah atau latah mencalonkan Jokowi menjadi RI satu karna Jokowi bersama Ahok harus membuktikan komitmen pelayanan mereka bagi warga DKI ini. Bagi saya upaya seperti yang dilakukan oleh Ruhut ini hanya sebuah kerikil kecil untuk menghambat langkah Jokowi membenahi Jakarta, termasuk kerjasama dengan KPK membongkar kebobrokan keuangan selama kepemimpinan Foke yang disinyalir erat kaitan dengan sumber dana PD. Maka bagi Ruhut serangan ini minimal sebagai upaya membelokan arah angin perubahaan yang sedang meniup kencang ke PD. Gimana, jadi Wali Kota Solo saja gagal, tukang mebel mau jadi capres,"? Ini pernyataan seperti orang mabuk yang baru keluar dari Lapo setelah menghabiskan 5 botol tuak dan berbicara tanpa data, yang penting bicara. Makanya di acara JLC, Prof JE Sahepaty mulut Ruhut itu bau busuk. Kasus lain saat Ruhut Vs Mahfud MD berkaitan dengan Gelar Guru Besar dan Mahfud membalas dengan kearifan bahwa dia tamatan dari Airlanggar (http://news.detik.com/read/2011/05/25/092945/1646371/103/mahfud-md-lebih-senang-disebut-alumni-airlanggar) dan Mahfud mengatakan Ruhut sebagai pelawak (http://www.tempo.co/read/news/2011/05/21/063335829/Mahfud-Ruhut-Itu-Pelawak). Kalau merujuk pada sejarah hidup Presiden Abraham Lincoln (http://www.untukku.com/artikel-untukku/sejarah-abraham-lincoln-untukku.html) maka statemen Ruhut yang mulutnya bau ini dengan mudah dimentakhan. Abraham pernah menjalani pekerjaan sebagai pembela kayu. Dan Jokowi pun profesi awalnya sebagi “pembela Kayu” yang mengubah bentuk kayu menjadi sesuatu yang indah. Seandainya dia gagal mengapa beliau terpilih sebagai walikota terbaik di dunia, mengapa warga solo selau mengeluh-eluhkan dia, mengapa Solo terkenal dengan Karnaval Batik, mengapa pasar tradisional Solo berkembang lebih baik, mengapa satpol PP melakukan pendekatan secara kemanusiaan, mengapa relokasi PKL berjalan lancer dan dilakukan dengan cara Budaya? Fakta ini tidak bisa dilihat dengan jelas jiak orang-orang yang membaca dan mendengarnya telah lebih dahulu meneguk tuak atau bir atau anggur kerakusan. Dari ulasan di atas, kesimpulan sederhana, Ruhut dan PD gagal membangun komunikasi politik yang sehat, dan Ruhut menunjukkan ke public tentang kehinaan dirinya dan martabatnya yang begitu murah semurah harga sebotol tuak di pinggi warung Soekarno menitip RI ini ke Jokowi (http://penggerak-perubahan.blogspot.com/2012/05/melalui-indonesia-mengajar-kita.html) "Kutitipkan Bangsa dan Negeri ini kepadamu". Beliau telah menitip bangsa ini ke sekian presiden ( kecuali Soeharto yang melakukan Kudeta) termasuk ke Putrinya dan setiap presiden menorehkan catatannta sendiri. Soeharto menorehkan catatan tentang Pelanggaran HAM dibalik isu Kudeta, HB berani membuka kran kebebasan Pers dan memberikan kebebasan warga Timor Timur, Gus Dur menata kembali semangat Pluralisme, Megawati gagal melindungi pulau terluar RI sehingga jatuh ke tangan Malaysia dan SBY berhasil dalam membangun pencitraan sebagi Presiden yang mendukung penghancuran pluralisme, yang mendukung tindakan kekerasan dari mayoritas terhadap minoritas, yang mudah dibungkam mulutnya oleh pihak Luar Negeri dengan sebongkah dan secarik penghargaan dan Presiden yang mudah mengeluh. Catatan perjalan bangsa ini mendorong warganya untuk mecari sosok yang tepat. Di tengah kehadiran para calon presiden, Media dengan apik menyodorkan ke public sosok Jokowi. Respon yang luar biasa, Jokowi mengalahkan tingkat elektabilitas baik dari semua sisi terhadap calon lain. Jokowi seorang tukang mebel, mampu mengolah potongan kayu menjadi indah dan berharga. Ia mampu menyatukan potongan-potongan kayu menjadi satu kesatuan, ia mampu memilah jenis kayu berpadu bentuk dan ia sadar perlu ada sentuhan warna. Indonesia, mozaik indah butuh seniman seperti tukang kayu... Abraham tukang bela kayu, Jokowi tukang kayu.... Jokowi, di tanganmu, Soekarno menitip Nusantara tercinta ini. Pemilu 2019 menanti anda dan warga Indonesia siap menyambutmu menjadi Soekarnonya Indonesia masa kini. Salam Uran, anak petani yang menggagumi Soekarno

Saturday 18 May 2013

KOMNAS HAM YANG LATAH

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Komnas HAM yang telah “ melunak” dalam mengkritik Jokowi Ahok berkaitan dengan Waduk Pluit, saya mencoba menurunkan tulisan ini sebagai sebuah kajian komunikasi sosial. Semoga bermanfaat. Komunikasi Pasca Banjir. Pemerintah DKI secara terus menerus mengkomunikasikan baik lewat media massa dan dialog dengan warga tentang rencana relokasi warga ke Rusun baik di Muara Baru, Marunda dan Rusun yang lain. Komunikasi yang dibangun langsung disertakan dengan tindakan nyata yakni memfasilitasi warga yang pindah ke Marunda dengan kelengkapan seperti TV, Kulkas,Tempat Tidur dsb. Diskusi dengan beberapa warga (maaf nama tidak dicantumkan) menunjukan bahwa warga siap direlokasi dengan catatan disiapkan rusun. Ada pertanyaan warga, bagaimana dengan soal tempat kerja, secara jelas Jokowi Ahok telah menjelaskan bahwa aka ada transportasi laut dan akan dibuka lapangan kerja di Marunda kerjasama dengan KBN. Semuanya sudah terbukti. Artinya, pola komunikasi yang dibangun oleh Jokowi Ahok didukung perangkat pemerintah Kelurahan dan Kecamatan Penjaringan menegaskan bahwa pesan yang disampaikan itu jelas, pesan yang disampaikan itu butuh proses untuk membuat orang memahami dan akhirnya mau berubah. Penyimpangan Informasi. Proses relokasi warga dan normalisasi waduk diharapkan berjalan lancer namun perkembangannya menunjukkan penolakan keras dari warga. Sepanjang catatan penulis, sebelum Bencana Banjir, warga Muara Baru di pinggir waduk yakni RT 16 dan 19 sudah didata dan menjadi target utama untuk pindah ke Rusun Muara Baru. Artinya informasi relokasi (pindah) sudah masuk dalam rencana pembangunan Jakarta. Penolakan yang dilakukan oleh warga Muara Baru sebagaimana dilansir oleh Media Massa bahwa banyak mafia yang bermain khususnya para cukong atau orang-orang berduit yang memiliki kontrakan di pinggir waduk pluit. Data yang terekam dilapangan menunjukkan bahwa setiap hari masyarakat disugguhkan berita-berita yang tidak benar. Contoh berita yang dikisahkan seorang juru warta (maaf nama tidak dicantumkan) dengan gayanya beliau meyakinkan bahwa sebagian warga telah menerima ganti rugi berupa uang dan diserahkan oleh pihak pemerintah. Ketika ditanya, anda punya bukti, katanya warga yang menyampaikan. Ok kalau begitu bisa tidak anda kumpulkan warga yang terima uang dan kita fasilitasi ke Gubernur untuk menyerahkan bukti bahwa mereka telah terima uang dari pemerintah? Ujung cerita si Juru Warta ini gagap berdiskusi dan mulai ngelantur bicara tanpa data, hanya “katanya, katanya, hanya info yang diterima begini, begitu tanpa ada konfirmasi kejelasan berita. Gambaran di atas menunjukkan bahwa warga Muara Baru saat ini menjadi menderita bukan karna program relokasi dan normalisasi waduk Pluit tetapi karna kegagapan mereka dalam menerima dan mengelola informasi. Warga dalam kondisi tertekan sangat mudah diprovokasi oleh para mafia bahwa sebagain warga telah menerima uang dari pemerintah. Ditengah kondisi warga yang gelisah ini, dibutuhkan komunikasi yang jelas. Berdasarkan berita yang dimuat dalam beberapa media massa ( rujukan pada Kompas) Jokowi telah dan sering melakukan dialog dengan Warga namun yang warga yang hadir selalu berbeda. Hal ini menarik berdasarkan temuan di lapangan. Diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, justru beberapa ketua RT yang wilayahnya kena normalisasi ketika diundang untuk hadir dialog tidak mau datang. Bagaimana bisa mendapatkan berita yang jelas jika orang yang hadir dalam dialog baik dilakukan di Balai Kota atau ditempat lain selalu berbeda dan para pimpinan tidak hadir? Sekali lagi ini tugas pemerintah untuk secepatnya berdialog khususnya dengan para ketua RT dan Toga/ Tomas di wilayan RT 16 dan 19. Kehadiran Komnas HAM...Solusi atau Mengacaukan? Menghadapi penolakan warga, Wakil Gubernur dengan tegas menyampaikan bahwa cara-cara menduduki tanah Negara adalah cara-cara/ paham Komunis. Dan Beliau pun sudah mengklarifikasi pernyataan beliau bahwa Beliau tidak menuduh warga Muara Baru sebagai Komunis tetapi oknum LSM yang mengancam. Berkaitan dengan statemen-statemen ini, warga tidak terlalu memahami yang mereka pahami adalah “ Komunis” bahwa klarifikasi dari Basuki ini tidak sampai ke mereka. Hal ini diperparah dengan permainan para “ mafia”yang membelokan informasi sehingga masyarkat tetap percaya bahwa Jokoi Ahok tidak berpihak dengan mereka. Maka pernyataan Ketua RT 19 Sharoni bahwa mereka mau dialoh langsung dengan Gubernur menegaskan bahwa masyarkat mau mendapatkan Informasi yang jelas. Namun..... Kehadiran Komnas HAM setelah mendapatkan pengaduan dari warga justru membuat warga semakin berani menolak karna merasa mendapatkan dukungan penuh. Komnas HAM dengan keterbatasan data dan minim strategi dalam menggali data begitu cepat menyimpulkan bahwa kebijakan Normalisasi telah melanggar HAM. Kondisi semakin panas, penolakan semakin gencar justru muncul setelah kehadiran Komnas HAM. Kondisi ini bagi penulis, kehadiran Komnas HAM bukan memberikan solusi tetapi justru membuat rakyat jadi sengsara. Akibat “Kelatahan” KOMNAS HAM yang menyudutkan Gubernur dan Wakil Gubenur membuat warga merasa bahwa perbuatan mereka menduduki tanah Negara adalah benar. Seharsunya Komnas HAM melakukan pendekatan awal secara diam-diam, mengumpulkan data, dan tidak cepat mengeluarkan statemen di Media Massa. Seharusnya Komnas HAM melakuan dialog awal dengan pihak pemerintah tanpa harus diliputi media untuk mencocokan data, membangun strategi bersama dalam kaitan melakukan pendekatan komunikasi ke Warga. Dengan strategi komunikasi yang jelas, didesig bersama Komnas HAM tidak menempatkan diri hanya berpihak pada warga di bantaran Waduk Pluit tetapi berdiri sebagi fasilitator yang menjembatani warga Muara Baru, Pemerintah dan Kepentingan warga DKI umumnya. Seandainya Komasn HAM sungguh bekerja, artinya tidak hanya menungguh laporan masuk, mereka seharusnya sudah menurunkan team sejak awal untuk melakukan investigasi untuk mendapatkan data yang benar, menganalisa kemungkinan-kemungkinan potensi pelanggaran HAM. Jika mereka menempuh cara ini maka kondisi di Muara Baru tidak menjadi semakin panas tetapi justru proses relokasi berjalan baik, lancer dan warga pun tenang. Justru karna Komnas HAM menggunakan pendekatan “ Tungguh Laporan Masuk” maka kondisi jadinya seperti perang anatra Warga dengan Pemerintah, Pemerintah dengan Komnas HAM. Ini pembelajaran. Semoga KOMNAS HAM tidak Latah dalam mengkomunikasikan sesuatu tanpa ada kejelasan dan kevalidan data. Semoga Komnas HAM semaki melek dalam membangun strategi komunikasi yang konstruktif bukan menjadi provokator, menjadi alat pembawa kejelasan bukan menambah ketidak pastian... semoga Beberapa Sumber Data : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/18/16244222/Jokowi.Sudah.Berkalikali.Dialog.dengan.Warga.Pluit http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/16/18274582/Basuki.Apa.Perlu.Komnas.HAM.Saya.Kasih.Kuliah.Umum

Sunday 12 May 2013

SAJADAH DAN ROSARIO

Rasa letih menderahku, kulepas penat di pelataran waktu berbaring melepas rindu berkepak sunyi kususuri malam dengan pena impian bertemumu biar cukup sejenak di alam mimpi di pelataran waktu aku terbaring merajut mimpi menyisahkan sepenggal kisah terpotong karna rasa letih lupa di mana kata akhir cerita kita aku terkejut dan bertanya sampai di mana kisah tadi diam aku mencari, di mana kamu di sudut pagi sunyi engkau berlutut bersajadah berdoa di meja ini pekerjaanmu masih menumpuk mulutmu mendaraskan iman aku tertegun kurai Rosarioku dan kusapa sunyi ini Terima Kasih Tuhan…… untuk semua yang melewati tapal batas sekat primodialisme….. Uran Oncu www.bolyuranblogspot.com

Friday 10 May 2013

SEPULUH MENIT BERCERITA

Sepuluh Menit Bercerita ****************************** ********************************** ******************************************************************************************************* “mengapa sering terjadi kekerasan sepeti tawuran antar pelajar, pelecehan seksual oleh anak-anak terhadap anak-anak dan masih banyak pertanyaan dengan sederet kasus. Pertanyaan demi pertanyaan mendorong saya untuk mencoba membuat penelitian sederhana, menelusuri potongan-potongan kisah dari anak-anak. Beberapa fakta yang dikemukakan anak-anak adalah kurangnya waktu bagi mereka untuk berbagi kisah. Ketika memasuki ruang kelas di sekolah atau pun di ruang les Prifat, anak-anak langsung bergumul dengan soal-soal mata pelajaran, langsung disuguhkan serangkaian kalimat panjang dari sebuah buku dengan pola mendengar dan mendengar dari guru tanpa atau kurang menyampaikan gagasan. Mencermati kondisi ini, saya mencoba mengajak beberapa rekan relewan dari masyarakat yang peduli pada dunia pendidikan yakni para ibu kader PKK, karang Taruna dan beberapa guru yang terlibat dalam program “ Kelompok Bermain Anak” untuk bersama-sama mencarikan solusi. Satu solusi yang sederhana, yakni “ sepuluh menit bercerita” sebelum memulai kegiatan bimbel atau latihan tari, marawis maupun futsal. Mengapa perlu bercerita di awal sebuah sesi? Anak-anak perlu merasa nyaman dengan ruangan dan waktu sebelum ia memulai kegiatan dan cerita menghantar mereka untuk menanggalkan beban yang mereka pikul sejak dari rumah atau dari sekolah, memberikan ruang yang cukup untuk menelusuri makna kisah di balik sebuah cerita. Melalui media bercerita nilai-nilai kehidupan dikritisi, dihayati dan akhirya anak-anak dengan kesadarannya menerima itu sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Sepuluh menit bercerita bisa dilakukan oleh guru/fasilitator maupun si anak itu sendiri. Anak-anak diberikan kebebasan untuk memeilih metode bercerita. Melalui kegiatan menceritakan atau membacakan sebuah buku anak-anak belajar untuk berbicara di depan umum, memahami nilai di balik cerita dan belajar menterjemahkan makna kisah tersebut. Dengan kemampuan berbicara, anak-anak tidak lagi gagap dalam menyampaikan gagasan pemikirannya. Mungkin perlu diselidiki lebih jauh namun bagi penulis (saya) kegagapan anak-anak dalam mengkomunikasikan gagasan, ide secara tepat, argumentative, berfokus dan berorientasi pada tataran nilai-nilai kehidupan menyebabkan anak-anak merasa tertekan karna kegagapan itu seperti saluran air yang tersumbat. Akibatnya air akan meluap dan meluber ke mana-mana. Tanpa saluran yang tepat kegagapan komunikasi akan terwujud dalam wujud kekerasan. Melalui sepuluh menit bercerita, anak-anak pun dilatih untuk mendengarkan temannya dan dilatih untuk memberikan apresiasi seperti tepukan tangan setelah si anak selesai bercerita. Ini hal-hal kecil tapi penelusuran yang saya temukan jarang bahkan tidak pernah dilakukan. Sepuluh menit bercerita dalam bentuk Evaluasi. Satu gagasan yang dimunculkan dalam diskusi yang bertempat di Gedong Ijo Sawangan Depok adalah bagaimana mengelola kegiatan Evaluasi KBA. Selama ini Evaluasi selalu diidentik dengan menyelesaikan soal-soal. Namun kali ini bentuk evaluasi yang digagas adalah anak-anak setiap akhir bulan diwajibkan untuk melakukan evaluasi melalui tulisan. Si anak menuliskan pengalaman dia selama sebulan mengikuti kegiatan, apa harapannya, apa tantangan, apa saja nilai-nilai kehidupan yang dia temukan dan apa yang sudah mulai berubah dari dalam dirinya. Bentuk evaluasi bisa dalam bentuk narasi, puisi atau gambar. Semua hasil evaluasi ini didokumetasikan, dibukukan menjadi sebuah Diary bagi anak-anak. Sepuluh menit bercerita di awal sesi dan sepuluh menit berevaluasi di setiap bulan mungkin sangat sederhana tetapi jika dijalankan dengan kesungguhan, konsisten dan terus menerus, sepuluh menit bercerita akan menjadi momentum yang Bertransformatif Selamat mencoba.... Uran, Fabianus Pemerhati pendidikan, Pendamping Kelompok Bermain Anak

8 Pembohongan Ibu Kepadaku !

Kisah Sepasang Burung Yang Mengharukan.wmv - YouTube.mp4

Hachiko A dog's Tale FULL MOVIE

Wednesday 8 May 2013

Menggagas Restorasi Hutan Terlarang Melalui Muatan Lokal

" Jangan bermain di dalam hutan itu, di situ banyak mahkluk halus yang berdiam di pohon-pohon besar" demikian sepenggal kisah yang terekam kuat di memoriku saat mengenang masa-masa kecil. Peringatan para orang tua terhadap anak-anak umumnya karna peringatan yang diturunkan dari generasi ke generasi, terkemas dalam kisah mitos, dibumbui dengan pengalaman-pengalaman penduduk yang lain berkaitan dengan dampak dari larangam tersebut. Kisah yang diwariskan tanpa ada ruang untuk mengkritisi secara ilmiah. Hasil dari penuturan kisah larangan ini adalah anak-anak taat, takut dan tidak masuk dalam hutan larangan yang disebut " Nitu Duan" ( hutan tempat tinggal para roh halus). Ketika beranjak dewasa, ketika Ilmu Pengetahuan semakin memampukan saya memahami tentang lingkungan hidup, warisan budaya, tatanan sosial dan dunia pendidikan, saya pun menyadari bahwa larangan yang dikisahkan saat saya masih Sekolah Dasar merupakan sebuah misteri filsafat kehidupan. Memahami misteri filsafat kehidupan ini, cara yang tepat adalah melalui dunia pendidikan baik secara formal maupun informal. Bentangan kisah warisan budaya, khususnya kaitan dengan relasi dengan alam secara tegas menggambarkan sebuah relasi saling keterkaitan. Namun upaya menyingkapkan makna di balik gambaran ini masih sebatas pada cerita tanpa ada upaya konstruktif, sisitimatis dan berkelanjutan sebagai upaya pencerahan. Untuk itu maka pendidikan dalam konteks muatan lokal hendaknya memberikan ruang yang lebih luas bagi para pendidik untuk mendorong anak-anak menjelajahi warisan budaya melalui kegiatan mengamati dan menuliskan kembali apa yang dirasakan, apa yan ditemukan. Melalui rancangan kegiatan berbasis budaya lokal berorientasi pemahaman holistik anak-anak didorong untuk mendalami hutan terlarang ini. Dengan interakasi secara langsung dalam kawasan hutan terlarang anak-anak bisa belajar lebih mendalam tentang keragaman pohon-pohon, rumput-rumput dan aneka mahkluk hidup lainnya. Melihat secara langsung anak-anak dapat menemukan rahasia kehidupan di balik kisah larangan ini yakni suara-suara yang memohon untuk melindungi bukan merusak, suara panggilan untuk menata kembali hutan bukan merebut untuk bangunan beton, suara untuk menanam bukan mencabut atau menebang. Bagi penulis larangan yang diwariskan merupakan pesan yang harus tersingkap yakni makna keterpanggilan untuk menjaga, merawat dan melestarikan hutan. Langkah yang tepat adalah restorasi hutan terlarang ini. Hutan yang tadi menakutkan bagi masyarakat telah berubah menjadi media intekasi sosial, pendidikan dan budaya bagi anak-anak untuk terus belajar memahami alam sambil terus berupaya merestorasi hutan melalui kegiatan menanam, merawat pohon-pohon di dalam hutan terlarang tersebut. Pada titik ini, larangan yang diwariskan bukan karna ketakutan akan roh halus tetapi lahir dari kesadaran akan ketakutan hilangnya relasi holistic yang dapat membahayakan eksistensi manusia itu sendiri, relasi yang saling berkaitan, relasi yang bersolidaritas. Sudah waktunya upaya merestorasi hutan terlarang menjadi bagian inti dari kurikulum muatan lokal, sudah waktunya aktivitas menanam pohon menjadi “keterpanggilan bukan sekedar kewajiban”. MARI SELAMATKAN BUMI KITA DENGAN MENANAM DAN TERUS MENANAM Uran, Fabianus Boli Note : artikel ini dilombakan di Cimb Niaga Blog Kompetetions

Tuesday 7 May 2013

NUNUKAN, KOMPAS.com - Warga Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi asal Malaysia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sukardi, salah seorang pengecer BBM botolan jenis premium di Sei Pancang Pulau Sebatik, Minggu (28/4/2013), mengatakan, BBM asal Malaysia sudah menjadi kebutuhan alternatif masyarakat setempat, karena sulitnya mendapatkan BBM asal Indonesia. Ia mengatakan, premium dari negara tetangga itu telah menjadi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia untuk mengoperasikan kendaraan setiap hari. "Seandainya tidak ada bensin dari seberang (Tawau, Malaysia), mungkin kami di sini tidak bisa apa-apa lagi. Untung pemerintah di seberang tidak melarang kami membeli bensinnya," ujar Sukardi. Sukardi mengatakan, setiap hari mendapatkan suplai premium dari Tawau dan dijual eceran (botolan) kepada pelanggan dengan harga Rp7.000 per botol. "Semua masyarakat Sebatik ini pakai bensin dari Malaysia," katanya. Penjual premium eceran lainnya, Hamidah, di Tembaring, Kecamatan Sebatik Barat, Minggu, juga mengaku telah puluhan tahun menjual premium asal Malaysia, berhubung sulitnya mendapatkan premium dari Pertamina. Hamidah mengatakan, agen premium, solar dan minyak (APMS) yang berada di Sei Nyamuk jarang beroperasi, karena kemungkinan tidak mendapatkan pasokan dari Pertamina. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan BBM utamanya premium masyarakat setempat harus membeli bensin di Tawau dengan harga 1,5 ringgit Malaysia atau setara Rp 4.650 per liter. Salah seorang warga Sebatik Barat, Kamaluddin, menegaskan, keberadaan premium asal Malaysia sangat membantu masyarakat di wilayah perbatasan untuk aktivitas sehari-hari. Ia mengatakan, seandainya tidak ada BBM dari Malaysia kemungkinan besar roda perekonomian di Pulau Sebatik akan lumpuh gara-gara ketiadaan pasokan dari Pertamina. "Kami bersyukur di sini karena dekat dengan Malaysia, sehingga terbantu apabila ada kebutuhan masyarakat tidak bisa didapatkan di dalam negeri maka menyeberang ke seberang," ucapnya. Pantauan di sepanjang jalan di Pulau Sebatik, berjejeran penjual premium asalk Malaysia dalam jumlah yang besar. Bahkan terlihat pula BBM jenis solar pun diperoleh dari Malaysia untuk kebutuhan alat berat dan kendaraan ukuran besar masyarakat setempat. Sumber: Antara

Jangan Biarkan Orang Lain Menentukan Nasib Anda

SUMBER tulisan ;Tjiptadinata Effendi www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi http://filsafat.kompasiana.com/2013/05/07/jangan-biarkan-orang-lain-menentukan-nasib-anda Mengapa? Karena orang yang terlalu banyak berpikir,terlalu banyak pertimbangan ,akhirnya tidak berbuat apapun didalam hidupnya. Orang yang larut dalam cara berpikir yang berbelit belit,pada akhirnya tidak berani mengambil keputusan. yang akan membentuk suatu kepribadian yang labil dan sikap mental yang lemah. SEBUAH REFLEKSI Suatu waktu,saya dan istri mendapat undangan makan malam dikediaman Bapak Muchtar Riyadi ,Pemilik bank Lippo. Kami baru pertama kalinya menginjakkan kaki dirumah megah dibilangan Karawaci ini. Ada beberapa puluh undangan lain,yang hadir.Kami sempat berkenalan dengan James Riyadi putra beliau . Sebelum acara makan malam berlangsung,sebagai tuan rumah,Pak Muchtar Riyadi memberikan sambutannya dengan nada dan gaya yang khas, yaitu senyum dan santai. Ada satu kalimat yang sangat mengena dan selalu saya ingat adalah: “Bila sebatang pohon ditanam didalam pot,ia akan aman,tetapi tidak pernah akan besar. Jadi bila anda ingin mendapatkan pohon yang besar,maka tanamlah ditanah yang luas”. Bila kita selalu dihantui kecemasan dan kekuatiran ,maka kita tidak akan menjadi besar,ibarat sebatang pohon yang ditanam didalam pot. Kalimat ini selalu saya ingat dan menjadi sumber inspirasi dan motivasi didalam perjalanan hidup saya. GELAR ATAU TITEL BUKANLAH TIKET MASUK KEDALAM KESUKSESAN HIDUP Hal ini dapat dilihat dari daftar orang orang sukses didunia. Ternyata sukses tidak nya seseorang,tidaklah ditentukan oleh titel yang disandangnya atau kepintaran yang menjadi miliknya. Melainkan orang orang biasa,yang memiliki keberanian yang luar biasa untuk mengambil keputusan disaat yang tepat. Cobalah kita perhatikan sekeliling kita,berapa banyak sarjana yang menganggur dan hidupnya morat marit. Jadi titel.bukanlah tiket untuk masuk kedalam kesuksesan hidup. Setiap keputusan selalu mengandung dua hal: harapan dan resiko. Ibarat sekeping mata uang yang selalu memiliki dua sisi,maka sekali kita mengambil keputusan, berarti kita sudah harus siap untuk menerima keduanya, yaitu harapan dan resiko. Mengambil keputusan tepat dalam waktu yang pas,tidak lah mudah. Tetapi tidak ada pilihan lain,bila kita tidak ingin salah langkah. Terkadang kita hanya memiliki waktu 3 detik untuk memutuskan :” ya atau tidak” (It,s now or never). foto doc.pribadi/di pasar kumuh ini kami tinggal 40 tahun lalu RENUNGAN Mengambil keputusan harus cermat dan tepat. Tidak boleh ada keraguan sedikitpun. Bila ragu dan menunggu,maka kesempatan untuk memiliki gagal. Jangan pula terhanyut secara emosional,karena akibatnya anda akan menyesal,setelah memutuskan. Jangan memutuskan sesuatu,berdasarkan pertimbangan,bahwa orang lain juga begitu. Ambillah keputusan ,berdasarkan keyakinan anda,bahwa keputusan tersebut,adalah yang terbaik bagi anda. Bila kita sudah memutuskan dengan cermat, maka hargailah keputusan itu,apapun hasilnya.Jangan hiraukan kalau ada komentar komentar negatif tentang putusan anda. Kalau anda larut dengan komentar orang lain,maka akan merontokkan rasa percaya diri anda,bahkan dapat menghanyutkan kelembah stress yang tak berujung. BE THE MASTER OF YOUR SELF foto doc.pribadi /The key to your dreams is in your hand Jadilah tuan atas diri sendiri. Boleh boleh saja kita minta pendapat orang lain ,yang kita anggap lebih tahu,lebih berpengalaman atau lebih bijak dari kita,tetapi jangan biarkan orang lain menentukan pilihan anda. Karena apa yang anda putuskan,akan menjadi pilihan anda dan pilihan anda akan menjadi hidup anda. MY DESTINY IS IN MY HAND AND YOUR DESTINY IS IN YOUR HAND Terkadang kesempatan hanya datang sekali saja dalam hidup kita. Jangan biarkan kesempatan itu lewat, atau kita tidak pernah akan mendapatkannya lagi. MENGUBAH NASIB foto doc,pribadi Kata orang:” Jatuh bangun dalam berusaha ,adalah hal yang biasa saja” .Tetapi ketika yang jatuh itu adalah diri kita sendiri,barulah kita menyadari,bahwa berbicara itu tidak sama dengan menjalaninya. Saya bersyukur, sudah menjalani tahapan tahapan hidup: kemiskinan,kemelaratan,sakit parah dan tinggal dipasar kumuh bertahun tahun. Tidak diterima bertamu dirumah sahabat dan famili,karena kuatir meminjam uang. Untuk makan sehari 3 kali,rasanya sesuatu yang amat sulit diperoleh. Anak sakit,tidak ada uang untuk berobat dan tidak ada yang bersedia meminjamkan uang,sehingga harus menjual cincin kawin. Terkadang saya merasa seperti mimpi,bisa tinggal di Australia. Oleh karena itu dalam setiap tarikan nafas ,saya tidak pernah lupa bersyukur kepada Tuhan. Hasrat hati adalah membagi pengalaman hidup ,walaupun tidak ada yang spektakuler,namun mungkin berguna untuk melahirkan inspirasi dan motivasi bagi pembaca..Semoga artikel yang saya gali dari perjalanan hidup,bermanfaat untuk dibaca dan diaplikasikan . Tertitip salam hangat saya,

Monday 6 May 2013

Gelar Resmi Imam Katolik

Sumber : Gereja Katolik dimabil dari ://www.facebook.com/gerejakatolik/posts/10151902381734638 Gelar Resmi Imam Katolik Di wall page Gereja Katolik, ada seorang umat bertanya: "Romo romo sekarang kok ada embel-embel RD itu apa? tolong sobat GK dijelaskan." JAWABAN: *. Itu bukan embel-embel semata tapi memang titel resmi setiap Imam Diosesan (yang di Indonesia biasanya ditambahkan "Pr.") di belakangnya. Penulisan resmi nama Imam Diosesan berikut titelnya adalah seperti ini: RD. Yohanes Bosco Tidak ada penambahan lagi penambahan "Pr." di belakang nama Imam Diosesan tersebut. RD ini singkatan dari Reverendus Dominus artinya = "Tuan yang terhormat". *. Sementara itu titel resmi untuk setiap Imam Religius (yang tergabung dalam ordo/kongregasi/serikat) adalah seperti ini: RP. Pio, OFM.Cap. Penulisan namanya diikuti oleh inisial ordo/kongregasi/serikat mereka. RP singkatan dari Reverendus Pater, artinya = “Bapa yang terhormat”. *. Anda tentu familiar dengan St. Yohanes Bosco dan St. Pio dari Pietrelcina. St. Yohanes Bosco biasanya dipanggil "DON BOSCO" sementara St. Pio dari Pietrelcina, seorang Imam Kapusin (OFM.Cap.), dipanggil dengan sebutan "PADRE PIO". Di sini bisa kita lihat bedanya. Keduanya dari bahasa Italia; "Don" artinya "Tuan" sementara "Padre" artinya "Bapa". Hal ini sesuai dengan posisi St. Yohanes Bosco yang adalah Imam Diosesan (sampai sebelum Beliau membentuk serikat Salesian Don Bosco) dan posisi St. Pio dari Pietrelcina yang adalah Imam Religius dari Ordo Kapusin. *. Beda Imam Diosesan dengan Imam Religius secara sekilas dapat digambarkan seperti ini: Imam Diosesan adalah imam keuskupan, yaitu imam yg terikat pada keuskupan tertentu di mana mereka taat langsung kepada uskup keuskupan tersebut. Imam Diosesan tidak mengucapkan kaul tetapi mengucapkan JANJI yaitu janji selibat dan janji ketaatan. Tidak semua Imam Diosesan mengucapkan janji selibat, contohnya Imam Diosesan Katolik Latin eks-imam di komunitas Anglikan yang mempunyai istri di mana pria-pria yang telah berkeluarga ini menjadi Imam Diosesan Katolik setelah mendapat dispensasi dari Paus. Sejumlah Imam Diosesan Katolik Timur juga demikian adanya di mana mereka adalah pria-pria yang telah berkeluarga lalu kemudian ditahbiskan menjadi Imam Diosesan; hal ini diperbolehkan berdasarkan Hukum Kanonik Katolik Timur. Imam Diosesan tidak mengucapkan janji kemiskinan sehingga bisa mempunyai hak milik atas barang-barang tertentu namun tetap dianjurkan untuk hidup miskin. Imam Diosesan berkarya di wilayah yang sudah didefinisikan yaitu keuskupan tempat ia ditahbiskan. Sementara itu, Imam Religius (kadang disebut Imam Biarawan) adalah imam yang sekaligus juga adalah anggota ordo/kongregasi/serikat tertentu di mana mereka taat langsung kepada superior ordo/kongregasi/serikat mereka. Mereka ini terikat pada cara hidup dan aturan ordo/kongregasi/serikat masing-masing. Jadi, selain Imam, mereka juga adalah seorang Biarawan. Imam Religius ini mengucapkan KAUL yaitu kaul kemiskinan, kaul ketaatan dan kaul kemurnian. Imam Religius berkarya di mana ordo/kongregasi/serikat mereka membuka karya dan misi sehingga wilayah karya mereka lintas keuskupan bahkan lintas negara. Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat. Pax et Bonum

Saturday 4 May 2013

KETIKA AKU MEMAHAMI NAMAMU

Menaruh Azah, merekat Rindu, ingin aku berLari menemuImu,meNdekap sebait hArapan...." uRAN oNCU

Friday 3 May 2013

http://kupang.tribunnews.com/2012/06/25/pendidikan-di-ntt-kapan-berubah

http://kupang.tribunnews.com/2012/06/25/pendidikan-di-ntt-kapan-berubah

Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal - Pos Kupang

Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal - Pos Kupang

Barbarianisme di Era Modern - Pos Kupang

Barbarianisme di Era Modern - Pos Kupang

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...