Friday 10 May 2013

SEPULUH MENIT BERCERITA

Sepuluh Menit Bercerita ****************************** ********************************** ******************************************************************************************************* “mengapa sering terjadi kekerasan sepeti tawuran antar pelajar, pelecehan seksual oleh anak-anak terhadap anak-anak dan masih banyak pertanyaan dengan sederet kasus. Pertanyaan demi pertanyaan mendorong saya untuk mencoba membuat penelitian sederhana, menelusuri potongan-potongan kisah dari anak-anak. Beberapa fakta yang dikemukakan anak-anak adalah kurangnya waktu bagi mereka untuk berbagi kisah. Ketika memasuki ruang kelas di sekolah atau pun di ruang les Prifat, anak-anak langsung bergumul dengan soal-soal mata pelajaran, langsung disuguhkan serangkaian kalimat panjang dari sebuah buku dengan pola mendengar dan mendengar dari guru tanpa atau kurang menyampaikan gagasan. Mencermati kondisi ini, saya mencoba mengajak beberapa rekan relewan dari masyarakat yang peduli pada dunia pendidikan yakni para ibu kader PKK, karang Taruna dan beberapa guru yang terlibat dalam program “ Kelompok Bermain Anak” untuk bersama-sama mencarikan solusi. Satu solusi yang sederhana, yakni “ sepuluh menit bercerita” sebelum memulai kegiatan bimbel atau latihan tari, marawis maupun futsal. Mengapa perlu bercerita di awal sebuah sesi? Anak-anak perlu merasa nyaman dengan ruangan dan waktu sebelum ia memulai kegiatan dan cerita menghantar mereka untuk menanggalkan beban yang mereka pikul sejak dari rumah atau dari sekolah, memberikan ruang yang cukup untuk menelusuri makna kisah di balik sebuah cerita. Melalui media bercerita nilai-nilai kehidupan dikritisi, dihayati dan akhirya anak-anak dengan kesadarannya menerima itu sebagai bagian dari perjalanan hidupnya. Sepuluh menit bercerita bisa dilakukan oleh guru/fasilitator maupun si anak itu sendiri. Anak-anak diberikan kebebasan untuk memeilih metode bercerita. Melalui kegiatan menceritakan atau membacakan sebuah buku anak-anak belajar untuk berbicara di depan umum, memahami nilai di balik cerita dan belajar menterjemahkan makna kisah tersebut. Dengan kemampuan berbicara, anak-anak tidak lagi gagap dalam menyampaikan gagasan pemikirannya. Mungkin perlu diselidiki lebih jauh namun bagi penulis (saya) kegagapan anak-anak dalam mengkomunikasikan gagasan, ide secara tepat, argumentative, berfokus dan berorientasi pada tataran nilai-nilai kehidupan menyebabkan anak-anak merasa tertekan karna kegagapan itu seperti saluran air yang tersumbat. Akibatnya air akan meluap dan meluber ke mana-mana. Tanpa saluran yang tepat kegagapan komunikasi akan terwujud dalam wujud kekerasan. Melalui sepuluh menit bercerita, anak-anak pun dilatih untuk mendengarkan temannya dan dilatih untuk memberikan apresiasi seperti tepukan tangan setelah si anak selesai bercerita. Ini hal-hal kecil tapi penelusuran yang saya temukan jarang bahkan tidak pernah dilakukan. Sepuluh menit bercerita dalam bentuk Evaluasi. Satu gagasan yang dimunculkan dalam diskusi yang bertempat di Gedong Ijo Sawangan Depok adalah bagaimana mengelola kegiatan Evaluasi KBA. Selama ini Evaluasi selalu diidentik dengan menyelesaikan soal-soal. Namun kali ini bentuk evaluasi yang digagas adalah anak-anak setiap akhir bulan diwajibkan untuk melakukan evaluasi melalui tulisan. Si anak menuliskan pengalaman dia selama sebulan mengikuti kegiatan, apa harapannya, apa tantangan, apa saja nilai-nilai kehidupan yang dia temukan dan apa yang sudah mulai berubah dari dalam dirinya. Bentuk evaluasi bisa dalam bentuk narasi, puisi atau gambar. Semua hasil evaluasi ini didokumetasikan, dibukukan menjadi sebuah Diary bagi anak-anak. Sepuluh menit bercerita di awal sesi dan sepuluh menit berevaluasi di setiap bulan mungkin sangat sederhana tetapi jika dijalankan dengan kesungguhan, konsisten dan terus menerus, sepuluh menit bercerita akan menjadi momentum yang Bertransformatif Selamat mencoba.... Uran, Fabianus Pemerhati pendidikan, Pendamping Kelompok Bermain Anak

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...