Wednesday 13 March 2013

Wanita Berkain Sutra dan Boca Kecil...Bagian pertama


di atas pagung kehidupan, saat Sang Waktu beranjak menapak tangga, di sudut pangung tersingkap dada belahan kiri, dari dia yang sedang menggengam erat Rasa Emosi, benci dan dendam berbalut pakain putih, tersulang dari sutra, dan saat Sang Waktu mengambil tapak pertama di tepi panggung, ada boca kecil berlarian, riang melepas bebas, tanpa sehelai kain ......
wanita muda berkain sutra dengan dada tersingkap, berpikir " wahhhh kolot nih anak... bisa bau badan gue karna dia....."

pagung sepih, boca kecil sentak terdiam, mata kecilnya berbinar, menari-nari,,,,,
ah.... ngapain aku takut....gumam si boca
ini kan hanya seorang wanita cantik... tapi sayang ia bukan wanita benaran.... 

wahhhhh, apaan sih yang dipikirin boca tengik ini, pikir wanita ini... sambil mencoba mengusap hidung mancungnya yang agak menjorok ke dalam...mencoba menutup aroma bauh tak sedap...

boca kecil itu diam,,, mata kecilnya makin berbinar.... hidunganya mengendus orama segar, sejuk, .......

ah...ini bukan bauh harum dari tubuh wanita berkain sutra dengan dada kiri tersingkap ini.... 

ia terus bergerak mencari... dan....
di sudut panging ia temukan sepasang angrek mekar, berwarna pelangi bermakotakan  alur-alur daun, dari waktu yang menjumput….

Apa sih yang dilihat boca itu? Kok dia begitu senang bahagia, ? tanya wanita ini…
Matanya tak sanggup menatap keindahan karna panggun waktu ini terlalu kecil untuk mata yang terus menyimpan rasa benci, dendam dan amarah serta rasa “ Farisi”…
Hidungnya tak sanggup merasakan aroma keharuman karna saluran telah ia sumbat dengan parfum kemunafikannya….



Bersambung pada babak kedua….

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...