Wednesday 20 March 2013

Tanamkan Rasa Kagum ini, Tuhan


Engkau yang bernama Tuhan
Kupanggil engkau malam  ini dalam sepi
Mencekam, menakutkan sepih tiada teman
Seperti saat engkau sendirian di sudut waktu doa
Saat sahabatmu meninggalkan engkau
Engkau Tuhan kupanggil engkau di sudut waktu
Saat malam menepih pisah menanti mentari
Saat burung-burung mendaraskan mazmur
Kupanggil engkau untuk meletakan kembali
Potongan kisah yang hilang
Bukan tentang kekayaan
Bukan deretan pujian
Juga bukan litani, duka ratapan
Kupanggil engkau
Untuk meletakan kembali rasa kekaguman
Saat aku melihat pemulung tua menyeberangi waktu
Memungut serpihan rejeki
Saat aku melihat boca kecil bermain
Berbagi kisah dengan anjing kecil
Saat aku melihat kucing berbagi makanan dengan anjing
Saat aku melihat boca kecil menarikan tarian
Bercelanakan longgar terlepas
Saat aku melihat sopir bajai menggoda sopir taksi
Saat aku mendengar pesanan kopi diganti susu di warung makan
Saat lampu  mera menyala dan kendaraan berhenti
Saat satpam memberi senyum menawarkan petunjuk
Saat tukang kasir menjawab Tanya di waktu sempit
Saat Ia melempar senyum tanpa aku kenal siapa dia

Tuhan, Engkau kupanggil malam ini,
Engkau kupanggil di pagi hari
Engkau kupanggil di senja hari
Hanya mau menyampaikan
Rasa kagumku akan hal-hal kecil
Ia yang memberikan rasa indah
Ia yang menawarkan kebijaksanaan hidup
Kupinta cukup tananmakn rasa Kagum
Di sudut jiwaku yang perlahan beku
Aku rindu merasakan Hadirmu
Setiap waktu
Setiap bentuk
Setiap warna
Engkau kupanggil
Dengan senyum ini....


Uran Oncu, 20 Maret 2013
read more http://kompasiana.com/uran


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...