Friday 12 April 2013

MENJADI FILSUF BERPAKAIN PETANI

Menjadi Petani

"Several Hundered million peasants will rise like a mighty storm, a force so swift and violent, that no power  great , will be able to hold it back (Beberapa ratus juta petani akan bangkit bagaikan angin topan, suatu kekuatan yang sedemikian cepat dan hebat, sehingga tidak ada kekuatan, betapa besar sekalipun akan mampu menariknya mundur" ( Mao Zedong, 1893-1976)


Ketika menjalani masa liburan Desember 2012 di kampung halamanku, aku menikmati hari-hari liburku dengan bekerja di Ladang. Hari-hariku begitu indah. Aku berangkat pagi-pagi saat sang Mentari belum menyibak tirainya, kubasuh tubuhku tiap pagi bersama embun, kugerakan jiwaku bersama putaran pacul, kubuat lubang tampunga air hujan, kudendangkan gita Cinta bersama nyanyian burung-burung dan desa dedaunan.

Menjadi petani, kenapa tidak... itulah sepenggal refleksiku saat melepas lelah di pondok tua. Petani adalah Filsuf yang memahami makna kehidupan, saat kekeringan, saat hasil ladang diporakporandakan oleh angin topan, saat hama menyerang tanaman, saat stok makanan di lumbung menyisahkan bibit untuk musim depan, Ia petani tetap menaruh harapan. Melewati hari-hari penuh tantangan tidak membuat mereka melepaskan Harapan.

Menjadi Petani,.....
Petani terus bekerja tanpa diperintah, ia terus menata harapan, ia terus bergerak, setiap tapak terayun sepenaggal doa, setiap gemerincing pacul beradu batu memercikan api harapan, setiap tetes mengalir mengairi rahim kehidupan

Menjadi Petani....
aku rindu menjadi petani, mewariskan kisah ini dari orang tuaku. Akan kukisahkan kembali dengan cara baru. Menjadi petani adalah Panggilan Pelayanan, Panggilan Profetis, menjadi Guru dari diri sendiri, mejadi pelaku dari sepetak ladang, menjadi pembawa harapan ketika menemukan cara baru untuk perubahaan.

Menjadi Petani
sudah waktunya generasi mudah, para Sarjana kembali ke desa membangun kampung halanman
Sudah waktunya semangat menjadi PNS ditanggalkan, kita kenakan baju petani, di pondok tua kita berbagi ilmu dan teknologi, di atas bukit batu kita renungkan untuk sebuah perubahaan, di garis petak kita ukirkan perubahaan...

Menjadi Petani...
aku Rindu.....

sepenggal dari catatan Harian...


Uran Oncu, 13 April 2013


www.kompasiana.com/uran
http://uranoncu.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...