Friday 22 February 2013

Puisi


malam ini, kubaka lembaran diaryku, 

sederet kisah, sepenggal puisi, sebait tapak-tapak
masih tertulis, 
di sudut sepenggal kisah, kutatap potret tua
hitam putih...
usang,
ujungnya termakan rayap
cepat-cepat kubersihkan, kudekap erat
merasakan kehadiranmu
kuat merangkul, menjaga aku
saat sepih,
saat sedih
saat rasa lapar menghantui
saat tidak ada biaya sekolah
saat menanti musim panen
saat engkau sibuk menenun
saat engkau pulang dari pasar
menjual sebakul jagung titi dan
selembar kain sarung...
tangan yang merangkul aku,
kuat penuh lembut
tangan yang tak memegang pena 
bernama pendidikan tinggi
karna tangan itu kau pinjamkan buat kami



Potret Hitam Putih,
kudepan erat, merasakan hadirmu..
kupelas rindu berderai duka
duka karna pergimu
di tana rantau kau tinggalkan kami
potret hitam putih, kenangan darimu



namun alunan syair tua yang sering kau nyanyikan
terus menggema, kuat menenami tapak perjuanganku ini...

Aku rindu, rindu memeluk dirimu
merasakan kasihmu kak tercinta
rindu mendengar suaramu
biar sejenak lewat mimpi malam ini



Potret Hitam Putih...
kudekap erat...



Untuk kak Tercinta
Alm. Agnes Uran







No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...